Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan benci terhadap menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah (dengan mengucap 'Alhamdulillah'). Dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mendengar untuk mendoakannya. Adapun menguap maka ia berasal dari syaitan, hendaklah setiap Muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara 'ha' maka saat itu syaitan menertawakannya."
(HR. Bukhari, Abu Daud, at-Tirmidzi dan Ahmad)
Ada beberapa adab yang berkaitan dengan menguap dan bersin yang diatur di dalam Islam.
Menguap
- Menahan menguap sebisa mungkin saat shalat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Menguap dalam shalat adalah dari syaitan. Apabila salah seorang diantara kalian menguap hendaklah ia menahannya sedapat mungkin."
(HR. at-Tirmidzi)
Sebisa mungkin menahan menguap, bila tidak bisa menahan mulut untuk tetap tertutup maka tutuplah mulut dengan tangan, bukan malah melebarkan mulut selebar-lebarnya, apalagi disertai suara.
Dari Abu Said radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Jika salah seorang diantara kalian menguap maka hendaklah ia menutup mulut dengan tangannya, karena syaitan masuk (ke dalam mulut yang terbuka)."
(HR. Muslim)
- Tidak perlu berta'awudz
Sesungguhnya tidak pernah disunnahkan oleh Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa sallam untuk berta'awudz saat menguap. Tidak ada dalil yang menguatkannya.
Diriwayatkan oleh ibunda 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'alayhi wassallam bersabda, "Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan termasuk dari ajaran agama kami maka amalannya tersebut akan tertolak."
(HR. Muslim)
Bersin
- Merendahkan suara saat bersin
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, "Adalah Nabi jika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya."
(HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baghawi, dan Al-Hakim)
- Ucapan (Do'a) saat bersin
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan benci terhadap menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah (dengan mengucap 'Alhamdulillah'). Dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mendengar untuk mendoakannya. ...."
(HR. Bukhari, Abu Daud, at-Tirmidzi dan Ahmad)
-- Hamdalah secara lengkap (Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin)
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Jika seseorang di antara kalian bersin maka hendaklah ia membaca: 'Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin' (segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam). Dan bagi yang mendengarnya hendaklah menjawab dengan: 'Yarhamukallaah' (semoga Allah memberikan rahmat bagimu). Lalu yang bersin mendoakan orang yang telah mendoakannya: 'yaghfirullaahu lakum' (semoga Allah mengampuni kalian)."
(HR. Bukhari, An Nasa'i, dan Ibnus Sunni. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
-- Alhamdulillah 'alaa kulli haal
Dari 'Ali radhiyallahu 'anhu, Nabi Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Jika seseorang diantara kalian bersin maka hendaklah ia membaca 'Alhamdulillah 'alaa kulli haal' (segala puji bagi Allah atas segala keadaan). Dan bagi yang mendengarnya hendaklah menjawab: 'Yarhamukallaah' (semoga Allah merahmatimu). Lalu yang bersin membalasnya: 'Yahdikumullaah wa yushlihu baalakum' (semoga Allah memberi petunjuk bagi kamu sekalian dan memperbaiki keadaanmu)."
(HR. Ahmad, Ad-Darimi, At-Tirmidzi, Al-Hakim)
--Alhamdulillahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi mubaarakan 'alayhi kamaa yuhibbu rabbunaa wa yardhaa
Diriwayatkan oleh Mu'adz Ibnu Rifa'ah Ibnu Rafii', dari bapaknya, ia berkata: "Aku pernah shalat dibelakang Nabi, dan ketika itu Rifa'ah (aku) bersin - Qutaibah (salah satu perawi hadits) tidak menyebutkan 'Rifa'ah' - maka aku mengucapkan: 'Alhamdulillahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi mubaarakan 'alayhi kamaa yuhibbu rabbunaa wa yardhaa' (segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak lagi penuh berkah dan diberkahi, sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb kami). Ketika Rasulullah usai menunaikan shalat, beliau segera berpaling dan bertanya: 'Siapa yang mengucapkan tadi.' Maka seseorang (Rifa'ah) menjawab: 'Aku wahai Rasulullah.' Maka beliau bersabda: ' Aku telah melihat tiga puluh tiga lebih malaikat saling bergegas, siapakah di antara mereka yang paling dahulu menulis amal kebaikan itu.'"
(HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baihaqi, Al-Hakim, At-Thabrani)
- Bertasymit (mendo'akan yang bersin)
Dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Empat hal yang harus dilakukan seorang Muslim terhadap Muslim lainnya, yaitu menjenguknya ketika sakit, menghadirinya tatkala meninggal dunia, memenuhi undangannya, dan mendo'akannya ketika bersin."
(HR. Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, di shahihkan oleh Al-Albani)
Meski tasymit wajib dilakukan kaum Muslimin, namun ada pula orang-orang yang tidak perlu mendapat tasymit. Yakni:
- Orang yang bersin tidak mengucap hamdalah
- Orang bersin lebih dari tiga kali
- Orang bersin saat khatib tengah berkhutbah jum'at
- Orang bersin saat shalat
- Orang bersin di dalam toilet
- Tidak bertasymit pada orang kafir
Mengapa Muslim tidak boleh bertasymit pada orang kafir? Sebab, terlarang bagi kita kaum Muslim untuk memohonkan rahmat bagi orang kafir. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
"Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam."
surah At-Taubah [9] ayat 113.
Penulis: Elly Muzdalifah/ Aulia/ No. 10/ Tahun X/ Jumadil Awal 1434H/ April 2013
Gambar diambil dari berbagai sumber melalui google.com
Diringkas dengan tidak mengubah isi / kandungan tulisan
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Best Regards,
Orriezza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar